• Post 1
  • Post 2
  • Post 3
  • Post 2

BUAH DARI KESABARAN

Pada suatu hari. Abid menderita penyakit parah sehingga dia harus dirawat di rumah sakit. Biaya pengobatannya sudah menghabiskan tabungan keluarganya.
Bahkan. pihak perusahaan tempat dia bekerja tidak mampu lagi memberi biaya pengobatannya, sehingga Abid pun terkena PHK.
"Ya Allah, hamba memohon kesabaran menghadapi rasa sakit ini. Hamba yakin bahwa orang-orang sabar selalu bersama-Mu. Amiiin..." ucap Abid.
Para dokter yang menangani Abid sempat heran dengan keadaannya yang tetap sabar dan tabah dalam sakitnya itu. Akhirnya, sakit parah yang diderita oleh Abid sembuh dan dia diperbolehkan pulang.
Sesampainya di rumah, Abid baru menyadari bahwa uang kontrakan rumahnya harus segera dilunasi. Belum lagi, rekening listrik dan air yang harus dibayar. Abid terduduk sedih.
"Ya Allah, hanya kepada-Mu hamba memohon...Mudahkanlah segala kesulitan hamba-Mu ini..."
"Terima kasih ya Allah." kata abid terharu.
Dering handphone masih terdengar. Di layar, tertera nomor telepon rumah sakit yang pernah merawatnya. Abid heran, "Ada apa, ya? Apakah aku belum melunasi biaya pengobatan selama sakit kemarin?"
"Pak Abid bisa datang kembali ke rumah sakit? Pimpinan rumah sakit ingin bertemu dengan Bapak. Bapak diminta untuk membantu para dokter yang menangni para pasien seperti Bapak. Untuk lebih jelasnya, kami tunggu Pak Abid di rumah sakit." kata suara dari seberang setelah mereka saling mengucapkan salam.
saat itu juga, Abid kembali ke rumah sakit. Dia bertemu langsung dengan pimpinan rumah sakit. Ternyata, Abid diminta bekerja di rumah sakit itu sebagai tenaga prsikoterapi membantu tim dokter dan psikiater.
Abid pun bersujud syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah Swt. kepadanya. Inilah buah dari kesabarannya selama ini. Tak disangkanya, dia dapat bekerja kembali.

0 komentar:

Posting Komentar